TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Hernia secara umum adalah
prostusi / penonjilan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari
dinding rongga yang bersangkutan. (Jan Tambayong, 2000).
Hernia Inguinalis adalah prolaps
sebagian usus kedalam anulus ingunalis diatas kantong skrotum.( cecily. L. Betz
(2000)
Hernia ingunalis Lateralis suatu
kedaan dimana sebagian usus masuk melalui sebuah lubang pada dinding perut
kedalam kanalis Ingunalis.
Dari beberapa pengertian diatas
penulis mengambil kesimpulan bahwa Hernia Ingunalissuatu penonjolan keluar
sebagian atau seluruh organ dalam abdomen kebagian katong (Kanal Ingunalis)
yang disebabkan karena penutupan tuba yang tidak lengkap antara abdomen dan
skrotum.
B. Patifisiologi
Penyebab pasti terjadinya Hernia
Ingunalis Lateralis masih belum diketahui tetapi banyak faktor yang mendukung
antara lain :
Anomali kongenital (sebab yang
didapat atau bawaan), prosesus vaginalis yang terbuka, meningkatnya tekanan
intra abdomen karena kehamilan, obesitas, mengangkat berat, tekanan saat batuk,
kelemahan dinding otot perut akibat pekerjaan angkat beban berat dalam jangka
waktu yang lama, faktor degeneratif juga mempengaruhi bisa terjadinya Hernia.
Kelemahan otot abdomen sejak
lahir menyebabkan ligamen inguinal tidak menutup dengan sempurna shingga organ
saluran cerna usus dapat dengan mudah menembus otot. Pada bulan kedelapan
kehamilan, penurunan testisakan menarik peritonium kearah skrotum sehinga
terjadi penonjolan peritonium yang disebut prosesus vaginalis. Dalam keadan
normal kanal yang terbuka akan menutuppada usia 2 bulan. Tekanan intra abdomen
sering meningkat akibat obesitas, pekerjaan berat, kehamilan. Peningkatan
tekanan intra abdomen juga dapat disebabkan oleh batuk dan aderataumatik.
Bila kedua faktor tersebuat ada
bersamaan dengan kelemahan otot maka sudah pasti orang tersebut akan mengalami
Hernia.
Gejala klinisnya adalah keluhan yang dirasakan dapat dari yang ringan
hingga yang berat. Karena pada dasarnya hernia merupakan isi rongga perut yang
keluar melalui suatu celah di dinding perut, keluhan berat yang timbul di
sebabkan karena terjepitnya isi perut tersebut pada celah yang dilaluinya. Jika
masih ringan, penonjolan yang ada dapat hilang timbul. Benjolan yang ada tidak
dirasakan nyeri atau hanya sedikit nyeri dan timbul jika kita mengedan, batuk
atau mengangkat beban berat. Biasanya benjolan dapat hilang jika kita
beristirahat. Jika pada benjolan yang ada dirasakan nyeri hebat maka perlu
dipikirkan adanya penjepitan isi perut, biasanya jenis hernia inguinalis yang
lateralis yang lebih memberikan keluhan nyeri hebat dibandingkan inguinalis
medialis. Terkadang benjolan yang ada masih dapat dimasukan kembali dalam
rongga perut dengan tangan kita sendiri, yang berarti menandakan bahwa
penjepitan yang terjadi belum terlalu parah. Namun, jika penjepitan yang
terjadi sudah parah, benjolan tidak dapat dimasukkan kembali, dan nyeri yang dirasakan
sangatlah hebat. Nyeri dapat disertai mual dan muntah. Hal ini dapat terjadi
jika sudah terjadi kematian jaringan isi perut yang terjepit tadi.
Apabila hernia tidak ditangani
dapat terjadi komplikasi diantaranya terjadinya perlengketan antara isi hernia
dengan dinding kantong hernia sehingga isi hernia tidak dapat dimasukkan
kembali, keadaan ini disebut hernia
inguinalis irreponibilis. Pada keadaan ini belum ada gangguan penyaluran
isi usus, isi hernia yang tersaring menyebabkan keadaan irreponibilis adalah
omentum, karena mudah melekat pada dinding hernia dan isinya dapat menjadi
lebih besar karena infiltrasi lemak. Bisa juga menyebabkan hematoma, infeksi
luka, bendungan vena femoralis terutama pada operasi hernia femoralis. Terjadi
penekanan terhadap cincin hernia, akibat semakin banyaknya usus yang masuk,
cincin hernia menjadi sempit dan menimbulkan gangguan penyaluran isi usus.
Timbul edema bila terjadi obstruksi usus yang kemudian menekan pembuluh darah
dan kemudian timbul nekrosis. Bila terjadi penyumbatan dan perdarahan akan
timbul perut kembung, muntah dan obstipasi.
obstruksi, infeksi dan edema.
C. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada klien dengan
hernia menurut cecily. L. Betz (2000) adalah sebagai berikut:
1.
Penatalaksanaan medis
a.
Konservatif
1)
Reposisi
Adalah tindakan memasukan kembali
isi hernia ke tempatnya. Tindakan ini tidak dilakukan pada hernia inguinal
strangulate. Kecuali pada pasien anak-anak. Reposisi dilakukan dengan
caratangan kiri memegang isi hernia membentuk corong sedangkan tangan kanan
mendorongnya ke arh cincin dengan tekanan lambat tapi menetap sampai terjadi
reposisi. Pada anak dilakukan pada umur 2 tahun dengan cara menidurkan anak
dengan memberikan sedative dan es di atas benjolan hernia.
2)
Bantalan penyangga
Adalah tindakan yang dilakukan
hanya bertujuan untuk menahan hernia yang telah direposisi tidak menyembuhkan
dan harus dipasang seumur hidup, sebaiknya cara seperti ini tidak digunakan
karena menimbulkan komplikasi adalah dapat merusak kulit dan tonus otot
disekitar dinding perut.
b.
Operatif ( tindakan pembedahan)
Pengobatan operatif atau tindakan
pembedahan merupakan pengobatan satu-satu nya pengobatan yang rasional pada
hernia inguinal lateralis indikasi operatif sudah ditegakkan begitu diagnosis
ditemukan. Pada dasarnya prinsip dasar operasi hernia terdiri dari herniotomy
dan hernioraphy.
Herniotomy adalah dilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke
lehernya, kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlengketan,
kemudian reposisi. Kantong hernia di jahit, ikat setinggi mungkin lalu di
potong.
Hernioraphy, dilakukan tindakan memperkecil anulus inguinalis internus
dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis.
Penatalaksanaan keperawatan post operasi
hernioraphy:
-
Kaji tanda-tanda vital
-
Kaji luka operasi : amati luka insisi terhadap adanya
tanda-tanda infeksi seperti merah, panas, bengkak.
-
Pertahankan status dehidrasi yang baik : beri cairan
intravena bila di programkan, pantau asupan dan keluaran cairan.
-
Tingkatkan rasa nyaman : berikan analgesik sesuai kebutuhan.
D. Pengkajian
Pengkajian pada klien dengan hernia
menurut Doengoes (1999) diperoleh data sebagai berikut:
Data umum
1.
Aktifitas/istirahat
Gejala: riwayat pekerjaan
mengangkat beban berat, duduk mengemudi dalam waktu lama, penurunan rentan
gerak, tidak bisa beraktivitas seperti biasanya atrofi otot, dan gangguan
berjalan..
2.
Eliminasi
Gejala: konstipasi adanya
kesulitan dalam defekasi, adanya retensi urine.
3. Nyeri/kenyamanan.
Gejala: adanya nyeri seperti di tusuk pisau dan
bertambah hebat saat sedang batuk kronis, mengejan saat konstipasi dan saat
beraktifitas mengangkat beban berat.
4.
Neurosensori
Gejala: kesemutan, kekakuan pada
ekstermitas atas ataupun bawah.
5.
Integritas Ego
Gejala: ketakutan ansietas
masalah pekerjaan dan financial keluarga.
Pemeriksaan fisik
1.
Inspeksi
Mengkaji
tingkat kesadaran, perhatikan ada tidaknya benjolan, awasi tanda infeksi(
merah, bengkak,panas,nyeri, berubah bentuk)
2.
Palpasi
Turgor kulit
elastis, palpasi daerah benjolan biasanya terdapat nyeri
3.
Auskultasi
Bising usus
jumlahnya melebihi batas normal >12 karena ada mual dan pasien tidak nafsu
makan, bunyi nafas vesikuler, bunyi jantung sonor.
4.
Perkusi
Kembung pada
daerah perut, terjadi distensi abdomen.
Pemeriksaan Penunjang
- Laparoskopi
Untuk menentukan adanya
hernia inguinal lateralis apakah ada sisi yang berlawanan atau untuk
mengevaluasi terjadi hernia berulang atau tidak.
- Pemeriksan darah
lengkap DL lebih spesifik leukosit 10000-18000/ul
- EKG: terjadi
peningkatan nadi akibat adanya nyeri
- USG abdomen : untuk
menentukan isi hernia
- Radiografi :
terdapat banyangan udara pada thoraks
E. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dapat
ditemukan pada klien dengan hernia menurut Doengoes (1999) adalah sebagai
berikut:
1.
Nyeri berhubungan dengan agen pencedera fisik:kompresi saraf,
spasme otot.
2.
Ansietas berhubungan dengan ketidakadekuatan metode koping.
3.
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan
neuromuskuler.
4.
Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri post operasi.
5.
Kurang pengetahuan tantang
kondisi,prognosis,pengobatan,tindakan berhubungan dengan kurangnya informasi.
F. Perencanaan
Menurut
Mylin.E.Doengoes setelah diagnosa keperawatan ditemukan, kemudian dilanjutkan
dengan perencanaan untuk masing-masing diagnosa yang terlebih dulu menentukan
prioritas diagnosa keperawatan,penetapan tujuan dan kriteria evaluasi sebagai
berikut:
1.
Nyeri berhubungan dengan agen pencedera fisik: kompresi
saraf,spasme otot
Tujuan: Nyeri hilang dengan spasme terkontrol.
Kriteria hasil : -Melaporkan nyeri berkurang atau
terkontrol.
-Mengungkapkan
metode yang dapat menghilangkan nyeri.
-Mendemonstrasikan
penggunaan teknik relaksasi.
-Ekspresi
rileks dan tenang
Rencana Tindakan :
- Kaji tingkat rasa
nyeri meliputi ( catat lokasi, lama, dan faktor penyebab)
- Minta pasien untuk
menentukan skala 0-10
- Pertahankan tirah
baring
- Berikan posisi
senyaman mungkin (semi fowler, fowler atau terlentang)
- Batasi aktivitas
selama nyeri datang
- Ajarkan pasien untuk
melakukan teknik relaksasi nafas dalam
- Berikan kesempatan
untuk mengungkapkan masalahnya
- Kolaborasi untuk
pemberian analgesik sesuai kebutuhan
2.
Ansietas berhubungan dengan ketidakadekuatan metode koping
Tujuan: Cemas berkurang atau
hilang.
Kriteria hasil: -Cemas berkurang
-Ekspresi
wajah tenang dan rileks
-Mengidentifikasi
ketidakefektifan koping
-Mendemonstrasikan
keterampilan dalam pemecahan masalah
Rencana Tindakan:
- Kaji tingkat
kecemasan pasien
- Tentukan pemecahan
masalah yang dilakukan pasien
- Berikan informasi
yang benar dan jawab dengan jujur pertanyaan pasien
- Berikan kesempatan
pasien untuk mengungkapkan masalahnya
- Catat perilaku orang
terdekat yang bisa meningkatkan peran sakit
- Kolaborasi untuk
konsultasi ke pelayanan sosial konselor
3. Gangguan mobilitas fisik
berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler
Tujuan: Motorik atau sensasi dapat berfungsi dalam batas normal.
Kriteria hasil: -Mengungkapkan pemahaman tentang situasi dan pengobatan
-Mendemonstrasikan
teknik perilaku
-Mempertahankan
atau meningkatkan kekuatan tubuh
Rencana Tindakan:
- Berikan tindakan
pengamanan sesusai indikasi dengan situasi yang spesifik
- Anjurkan untuk
melatih ekstermitas bagian bawah (kaki)
- Demonstrasikan
penggunaan alat bantu seperti tongkat dll
- Berikan obat untuk
menghilangkan rasa nyeri analgetik sesuai kebutuhan
4.
Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri post operasi
Tujuan: Kebutuhan tidur kembali
normal
Kriteria hasil: -Meningkatnya kemampuan untuk tidur
-Kualitas
dan kuantitas tidur normal
Rencana Tindakan:
- Berikan kesempatan
untuk beristirahat atau tidur
- Anjurkan latihan
tidur pada siang hari
- Evaluasi tingkat
stress, orientasi sesuai perkembangan hari
- Berikan lingkungan
yang tenang
- Batasi pengunjng
beri waktu istirahat
5.
Kurang pengetahuan
tentang kondisi prognosis,pengobatan dan tindakan berhubungan dengan kurangnya
informasi
Tujuan : pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan
bertambah
Kriteria hasil: -Mengungkapkan pemahaman
tentang penyakitnya
-Melakukan kembali gaya
hidup
-berpartisipasi dalam
pengobatan dan perawatan
Rencana Tindakan:
a.
Jelaskan kembali proses penyakit, prognosis, serta pembatasan
kegiatan
b.
Berikan informasi tentang berbagai hal tentang penyakitnya
c.
Intruksikan untuk melakukan mekanika perubahan tubuh
d.
Diskusikan mengenai pengobatan dan jelaskan efek sampingnya
e.
Diskusikan tentang kebutuhan diet
f.
Minta pasien untuk mengulang kembali penjelasan tentang
penyakit, pengobatan dan perawatan nya.
G.
Pelaksanaan
Pelaksanaan menurut Potter (2005), merupakan
tindakan mandiri berdasarkan ilmiah, masuk akal dalam melaksanakan yang
bermanfaat bagi klien yang diantisipasi berhubungan dengan diagnosa keperawatan
dan tujuan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan merupakan pengelolaan dan
perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan.
Tindakan keperawatan pada klien dapat berupa tindakan mandiri maupun tindakan
kolaborasi. Dalam pelaksanaan tindakan, langkah-langkah yang dilakukan adalah
mengkaji kembali keadaan klien, validasi rencana keperawatan, menentukan
kebutuhan dan bantuan yang diberikan serta menetapkan strategi tindakan yang
dilakukan. Selain itu juga dalam pelaksanaan tindakan, semua tindakan yang
dilakukan pada klien dan respon klien pada setiap tindakan keperawatan
didokumentasikan dalam catatan keperawatan. Dalam pendokumentasian catatan
keperawatan hal yang perlu didokumentasikan adalah waktu tindakan dilakukan,
tindakan dan respon klien serta diberi tanda tangan sebagai aspek legal dari
dokumentasi yang dilakukan.
H.
Evaluasi
Evaluasi menurut Hidayat (2007), merupakan
tahap akhir dari proses keperawatan yang mengukur seberapa jauh tujuan yang
telah ditetapkan dapat tercapai, berdasarkan standar atau kriteria yang telah
ditetapkan. Evaluasi merupakan aspek penting didalam proses keperawatan, karena
menghasilkan kesimpulan apakah intervensi keperawatan diakhiri atau ditinjau
kembali atau dimodifikasi. Dalam evaluasi prinsip obyektifitas, reabilitas dan
validitas dapat dipertahankan agar keputusan yang diambil tepat. Evaluasi
proses keperawatan ada dua arah yaitu evaluasi proses (evaluasi formatif) dan
evaluasi hasil (evaluasi sumatif). Evaluasi proses adalah evaluasi yang
dilakukan segera setelah tindakan dilakukan dan didokumentasikan pada catatan
keperawatan. Sedangkan evaluasi hasil adalah evaluasi yang dilakukan untuk mengukur
sejauh mana pencapaian tujuan yang ditetapkan dan dilakukan pada akhir
keperawatan.
Tujuan pada akhir asuhan keperawatan
ada 3 macam yaitu:
- Tujuan
tercapai itu berarti bila pasien menunjukan perubahan perilaku dan
perkembangan kesehatan sesuai dengan pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan.
- Tujuan
tercapai sebagian itu berarti klien menunjukan perubahan dan perkembangan
kesehatan hanya sebagian tercapai dari kriteria pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan.
- Tujuan
tidak tercapai itu berarti bila klien menunjukantidak adanya perubahan
perilaku dan perkembangan kesehatan atau bahkan timbul masalah baru.
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes. E. Marilyn (2000), rencana
asuhan keperawatan, edisi 3, Jakarta: EGC.
Long. C. Barbara (1996), Perawatan
Medikal Bedah (Suatu Pendekatan Proses keperawatan), Bandung: Yayasan IAPK
Pajajaran.
Price. A. Silvia (2002), Pathophysiolg
: Clinical Concepts of Disease Processes,
(dr. Brahm U. Pendit. dkk: penerjemah)
volume 2, edisi 6, Jakarta: EGC.
Smeltzer. C. Suzanne (1996), Brunner
and Suddarth’s textbook of Medical-Surgical Nursing,
(dr. H. Y. Kuncara. dkk: penerjemah), volume 2, edisi VIII, Jakarta: EGC.
wah cakep nih,,
BalasHapusmas bayu saya copy ya datanya hehehehe,,,
silahkan silahkan semoga bermanfaat ya ahahaha. VISIT VISIT VISIT terus sumbberilmu ahahha
BalasHapussemoga bermanfaat bagi anda
BalasHapusobat herbal benjolan diketiak ampuh
Jual Obat Dan Celana Hernia Butterfly Magnetik
BalasHapusCELANA HERNIA DEWASA
CELANA HERNIA WANITA
CELANA HERNIA ANAK DAN BAYI
Hub. 081228449798 BB 3110E563
Jual Obat Dan Celana Hernia Butterfly Magnetik
BalasHapusCELANA HERNIA DEWASA
CELANA HERNIA WANITA
CELANA HERNIA ANAK DAN BAYI
Hub. 081228449798 BB 3110E563
obat body slim herbal original
BalasHapustensung cream pemutih wajah
celana hernia, obati hernia wanita anak bayi dan dewasa
obat - cream penghilang selulit body stretch mark
cream pemerah bibir
alat-vakum pembesar payudara elektrik
obat-cream pembesar pantat
cream-obat perontok bulu permanen
obat perapat vagina
obat penghilang-penghapus tatto,cara hilangkan tatto permanen
cream-krim pemutih badan,whitening 2 minute
obat pemutih kulit-badan permanen
obat pelangsing badan fruit plant
obat penumbuh rambut botak
obat peninggi badan grow up usa
krim pembesar payudara cepat permanen
obat penghilang bekas luka-cream
obat penggemuk badan kianpi
obat pelangsing perut
obat penghilang kantung mata
obat-pil pembesar payudara
obat pelangsing badan fatloss
alat pembesar payudara,vakum payudara
cream pemutih ketiak-selangkangan
shampo penghitam rambut, bsy noni black hair magic
obat penghilang bekas luka magic scar removal cream 7 days
obat penumbuh rambut botak red ginseng hair tonic
selaput dara buatan cara wanita kembali perawan
Terima kasih untuk berbagi informasi , informasi itu sangat informatif dan membantu
BalasHapushttp://obathernia.agaricpro.biz/
BalasHapusterima kasih infonya, sangat bermanfaat
The nice Post, and Best Author
BalasHapusCara Cepat Mengobati Keloid Good This Nice Cara Mengobati Jantung bocor Anak
From Nothing For Some Thing
Best post in this site and search by google
BalasHapusCara Mengobati Difteri Sembuh Total and best Cara Mengobati Difteri Secara Ampuh
The Good Author and Verry good Article
Sangat luar biasa dan sangat baik
BalasHapusPengobatan Penyakit Ambeien Anak
Terima Kasih, sangan bermanfaat
Terima Kasih telah memberikan informasi
BalasHapusCara Mengobati Penyakit Tetanus dan Cara Mengobati Tetanus
Nice, Thank You
Thank you for the information and content is a good article Obat Herbal Asam Urat
BalasHapusBest and Good
BalasHapusCara Mengobati Gondokan Nice Obat Hidrokel Anak Hidrokel Bermanfaat Cara Mengobati Penyakit Tipes Good Cara Mengatasi Buang Air Besar Best Obat penyakit Maag Pada Anak
Nice and Best Progres
Sangat bermanfaat dan baik
BalasHapusObat Tradisional Tulang Retak Pada Anak Nice and Best Haruslah Kita Bermadzhab
Sangat baik dan benar
Sangat luar biasa dan bermanfaat
BalasHapusObat Paru-Paru Basah Untuk Anak
Sangat bermanfaat dan luar biasa
Sangat luar biasa dan bermanfaat
BalasHapusObat TBC Pada Anak
Sangat bermanfaat dan luar biasa
Luar Biasa Artikelnya
BalasHapusObat Hernia Paling AMpuh dan Obat Hernia Paling Manjur good Obat Hernia yang Paling AMpuh sangat Fatwa Ulama Al-Azhar tentang Liwa' dan Rayyah Best Apa hukum melubangi telinga untuk anting.?
Terima Kasih atas informasinya
Nice and Verry good
BalasHapusObat Untuk Mengatasi Perut Kembung pada anak Nice and Cara Mengobati Perut Kembung pada anak Best Obat Perut Kembung pada anak Good best Haruskah kita bermadzhab
Is Verry Good and Verry Nice
Any kind of a post that offers relevant information should be bookmarked, i do find this post being among the many that have helped people know more about health complications. The good thing is that quality information is offered, right from cause, prevention and cure. Resumes Editing Help
BalasHapusIts a super blog.
Nice, Sangat bermanfaat dan sangat luar biasa. Terima Kasih atas informasi dan jangan lupa kunjungi pula website kesehatan kami tentang Cara Mengobati Buah zakar besar sebelah (Hidrokel)
BalasHapusCara Mengobati Buah Zakar Gede Sebelah dan juga
Cara Alami Mengobati Buah Zakar Besar Sebelah dan juga
Cara Mengatasi Buah Zakar Besar Sebelah Terima Kasih
Sangat bagus dan sangat baik, menambah wawasan dan juga informasi. terimakasih. jangan lupa kunjungi pula : Cara Mengatasi Buah Zakar Membesar Sebelah jangan lupa pula untuk Cara Mengatasi Buah Zakar Besar Sebelah pada Anak Bayi dan jangan lupa untuk membaca Ebook 37 Masalah Populer - Ustadz Abdul Somad Lc., MA.
BalasHapusTerimakasih.
Sangat menarik, jangan lupa kunjungi pula Cara Mengobati Ambeien (Wasir) dan terjmin mpuh dengan Cara Mengobati Buah Zakar Sebelah jangan lupa cari Cara Mengatasi Buah Zakar Membesar Sebelah dan terbaik untuk mencari Obat Hidrokel Terbaik Dan Terpercaya
BalasHapusTerima Kasih
Best Information and Good Idea. This site is good
BalasHapusHow To Keep Your Skin Beautiful at All Ages
5 Ways to Remove Black Eye Bags Naturally Most Popular
How to Burn the Most Effective Body Fat.?
What Is Islam Nusantara.?
10 Makanan Penambah Kecerdasan Otak
Konsumsi Serat Yang Tinggi
Sangat bagus artikel di Web ini, Jangan lupa kunjungi pula
BalasHapusMemutihkan Wajah Tanpa Efek Samping Aman dan Murah
12 Cara Mengatasi Wajah Berminyak dan Kusam
Cream Untuk Wajah Kering Yang Aman, Alami dan Cepat
Siklus Akuntansi
Teori Produksi
Arti dan Prinsip-Prinsip FIQIH MUAMALAH
thank you admin
BalasHapusthe article is very interesting, it helps me and can be used for reference.
hopefully successful admin always
Obat Aborsi
Jual Obat Aborsi
Obat Cytotec
Penggugur Kandungan
Obat Penggugur
Obat Penggugur Kandungan
Obat Aborsi Usia 1 Bulan
Obat Aborsi Usia 2 Bulan
Obat Aborsi Usia 3 Bulan
Obat Aborsi Usia 4 Bulan
Obat Aborsi Usia 5 Bulan
Obat Aborsi Usia 6 Bulan
Obat Aborsi
Jual Obat Aborsi
Obat Cytotec
Penggugur Kandungan
Obat Penggugur Kandungan